Sebenarnya hama-hama yang menyerang batang tanaman tahunan dengan cara
menggerek batang dan membuat lubang didalamnya adalah masih dalam satu
famili (satu keluarga hama). Yaitu famili cerambycidae. Hama dalam
famili tersebut juga bisa menyerang tanaman tahunan lain seperti sengon,
albasia, jambu biji dll dengan gejala yang sama yaitu matinya ranting
atau cabang tanaman. Terkadang malah bukan ranting atau cabang tetapi
batang utama, sehingga tanaman durian atau tanaman buah-buahan dan
tanaman tahunan lain bisa menunjukkan gejala daun menguning kemudian
rontok habis dan cabang atau ranting mengering.
Kalau tanaman masih kecil hama ini mudah dideteksi oleh petani , yaitu
biasanya akan terdapat lubang kecil pada batang, ranting atau cabang
tanaman albasia tersebut. Akan tetapi kalau tanaman sudah besar harus
diamati lebih detail. Karena gejala penggerek tanaman buah-buahan ini
gejalanya hampir sama dengan gejala serangan benalu atau jamur/ bakteri
yang menyerang batang tanaman tahunan.
Hama penggerek batang yang biasa menyerang tanaman sengon/ albasia
ini juga memiliki nama lain penggerek batang Cerambycidae. Di daerah
maspary hama ini sebenarnya bukan hanya menyerang tanaman sengon tetapi
juga menyerang batang tanaman tahunan lain, seperti mangga, petai,
durian, lengkeng, duku, jambu air, alpukat, cokelat, cengkeh dll.
Tanaman durian sering ranting atau cabangnya kering dan mati, biasanya
terserang oleh hama penggerek batang ini. Demikian pula juga terjadi
pada tanaman cengkih, jeruk, kelengkeng, jambu air, biasanya ditunjukkan
dengan gejala tanaman mati cabang atau ranting. Pokoknya kalau tanaman
anda sebagian cabang, ranting atau batang mati maka jelas itu adalah
gejala serangan hama penggerek batang cerambycidae.
Gambar: ulat penggrek batang sengon

Gambar: imago hama penggerek batang sengon
Tehnik pengendalian hama penggerek batang tanaman buah-buahan
ini sebenanya tidaklah sulit, yang penting kita mengetahui cara dan
jenis insektisida yang digunakan. Cara yang biasa digunakan adalah
dengan menaburkan insektisida berbahan aktif karbofuran (furadan,
kresnadan dll) disekitar perakaran. Dosisnya adalah 0,5 kg/ pohon, jika
tanaman sudah 5 tahun atau lebih. Jika tanaman lebih tua atau lebih muda
maka dosis bisa disesuaikan.
Jika masih kurang mantab, bisa ditambahi dengan aplikasi infus
insektisida. Ambil insektisida dan encerkan 1 : 20. (50 ml insektisida
dicampur dengan 1 liter air). Lalu ambil akar dengan diameter 1 cm lalu
potong. Masukkan insektisida tadi dalam botol aqua lalu masukkan
potongan akar tadi dalam botol aqua sehingga ujung potongan akar bisa
terendang insektsida.
Bisa juga dengan cara batang tanaman di bor dengan bor 10 mm, lalu
masukkan larutan insektisida tadi kedalam lobang tersebut. Jangan lupa
kemiringan posisi pengeboran adalah 45 derajat sehingga larutan
insektisia tidak tumpah keluar. Setelah selesai tutup kembali lobang
tersebut dengan parafin atau lilin. Tehnik pengeboran hanya efektif
untuk tanaman yang sudah besar. Kalau tanaman masih kecil lebih baik
jangan dibor, takut mengganggu pertumbuhan.
Ada yang perlu diingat jika pemberian insektisida ini diaplikasikan pada
tanaman buah-buahan (durian, jambu, nangka kelengkeng dll). Jangan
sampai anda mengaplikasi insektisida pada tanaman buah-buahan ketika
tanaman sedang berbuah. Sebaiknya pemberian insektisida tunggu hingga
tanaman selesai berbuah. Hal ini untuk mengantisipasi agar supaya racun
dari insektisida tidak masuk dalam buah yang akan kita makan.
Insektisida yang kita gunakan sebaiknya pilih yang cara kerjanya sistemik. Monggo pilih sendiri dikios pertanian.
Demikian artikel tentang cara mengendalikan hama penggerek batang tanaman albasia, durian, jambu biji, kelengkeng dll. Mudah-mudahan bermanfaat dunia akherat bagi kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar